Posting, 30 Juni 2012
Mixing dengan menggunakan gear / hardware yang baik memang sangat dianjurkan. Misalnya seperangkat Studio monitor dengan karakter flat, beberapa gear misalnya Compresor, Limiter, dan lain-lainnya memang masih bisa kita siasati dengan menggunakan software plugin. Dan pada session ini saya akan membahas tentang bagaimana melakukan proses Mixing dengan menggunakan peralatan apa adanya, misalnya hanya dengan mengandalkan seperangkat komputer dan speaker rumahan biasa.
Mixing dengan menggunakan gear / hardware yang baik memang sangat dianjurkan. Misalnya seperangkat Studio monitor dengan karakter flat, beberapa gear misalnya Compresor, Limiter, dan lain-lainnya memang masih bisa kita siasati dengan menggunakan software plugin. Dan pada session ini saya akan membahas tentang bagaimana melakukan proses Mixing dengan menggunakan peralatan apa adanya, misalnya hanya dengan mengandalkan seperangkat komputer dan speaker rumahan biasa.
Apa bedanya speaker rumahan biasa dengan speaker flat yang biasa digunakan sebagai studio monitor. Yang jelas harga pasti beda ^^, speaker rumahan biasa misalnya merk simbada atau speaker aktif biasa harganya rata-rata paling sekitar 250 ribuan sementara untuk speaker flat harganya diatas 1,5 jutaan, itupun yang termasuk rate yang paling murah (dibawah 4 inchi)
Seorang Sound Engineering yang baik adalah yang mampu bekerja dengan alat apa saja bahkan dengan menggunakan alat yang terbatas sekalipun.
Jika kita dihadapkan pada kondisi yang serba terbatas, misalnya speaker flat yang belum kebeli ^^. Tenang saja, percaya dirilah dengan telinga kita sendiri. Speaker rumahan yang biasa memiliki karakter yang sangat berbeda dengan speaker flat, frekwensinya lebih rendah atau istilah lainnya lebih ngebas atau 'mendem' apalagi untuk speaker PC yang biasanya punya 2 output speaker untuk trible dan 1 output speaker untuk bass.
Untuk melakukan proses mixing dengan menggunakan speaker rumahan biasa memang rasanya cukup melelahkan ^^. Kita harus mengenal betul karakter suara yang keluar dari speaker itu. Biasakan dengan mengatur posisi bass dan tribel pada posisi flat, yaitu berada di posisi angka 0 (posisi center/tengah). Ingat Pelajari karakter suaranya, pelajari suara low bas yang keluar. Dalam kondisi seperti ini perlu juga menambahkan speaker kecil atau headphone. Pelajari speaker ketika diputar dengan volume yang kencang, sedang bahkan dengan volume yang kecil.
Kita percaya bahwa untuk membuat sebuah studio yang ideal dan bagus perlu mengalami banyak proses, apalagi yang memang masih merintis. Belajar dengan segala keterbatasan yang ada, anda bisa nabung agar bisa update gear / hardware untuk kualitas audio yang lebih baik. Jika kita memang sudah berhasil meramu hasil mixingan yang cukup dinamis hanya dengan menggunakan speaker rumahan yang biasa, apalagi dengan menggunakan speaker flat. Dan satu lagi, hardware yang mahal dan baguspun belum tentu menghasilkan kualitas yang bagus, semuanya tergantung dari kuping SDM nya.. Belajar, belajar, belajar dan perbanyak jam terbang mixingnya. Bukankah semua memang ada prosesnya.*
Sangat lengkap ulasan tentang Mixing menggunakan speaker rumahan biasa ini gan, semoga bisa memberi manfaat untuk semua pembaca, khususnya buat saya pribadi.
ReplyDeleteTOA.
Terima Kasih Ilmunya Suhu ^______^
ReplyDeleteYahh.. Ane juga masih merintis..
ReplyDelete