Posting, 20 Juni 2012
Kalau hasil awal trackingnya bagus, pekerjaan mixing pasti akan lebih mudah, begitu juga kalau hasil mixingnya bagus lalu masuk ke proses mastering pun akan lebih mudah. Bahkan menurut Bob Katz (penulis buku Mastering Audio, The Art and The Science) hasil mixing tidak perlu di mastering lagi jika mixingannya memang sudah benar-benar maksimal. Intinya jelas bahwa Mixing adalah proses yang sangat menentukan, jika hasil mixingnya kurang bagus, dikerjakan oleh Master Engineering yang profesional sekalipun pasti hasilnya tetap kurang maksimal. Namun beberapa master SE lebih sepakat untuk tetap melakukan proses mastering walaupun hanya sekedar meninggikan gain nya.
Berikut ini ada 7 konsep yang perlu dipertimbangkan dalam mastering rekaman :
1. Good final mixes don't have any digital clipping
2. Good final mixes are created using tasteful EQ
3. Good final mixes have the bass frequencies cut from the tracks there are not bass instruments
4. Good final mixes are punchier than the final master should be
5. Good final mixes sound different than commercial masters
6. Good final mixes avoid adding excessive high frekwensi
7. Good final mixes are over all well balanced
Untuk Mendapatkan hasil mixing sesuai dengan konsep diatas, berikut ini ada beberapa hal penting yang perlu diketahui :
1. Avoiding Cliping
Menghindari Digital Clipping atau Overload ketika sedang melakukan proses balans, saya anggap anda sudah mengerti tentang digital cliping. Ada tips yang bagus untuk menghindari digital cliping yaitu dengan mengatur semua peak level (dari volume track maupun yang ada di master fader) dibawah -3db.
2. Subtractive EQ & Some Panning
Gunakan Equalizing seperlunya, karena jika terlalu berlebihan dalam penggunaan Eq justru malah akan menghilangkan taste dari hasil mixing kita. Bahkan kalau perlu lakukan proses mixing tanpa EQ.
Panning volume di masing-masing track, agar hasil mixing bisa lebih stereo dan tidak berkesan terlalu ngumpul di tengah. Misalanya atur panning volume L (left) dan R (right) di bagian instrumen gitar, keyboard, backing vokal. Untuk bass, kick, snare drum biarkan di posisi C (center). Panning volume juga dilakukan untuk meminimalisir frekwensi yang overlap.
3. Punchy Dinamic Recordings
Untuk menghasilkan sound mixing yang punch, atur kick drum dan bass instrumennya supaya lebih bulet. Untuk beberapa genre musik memang memiliki karakter yang berbeda-beda, pada lagu-lagu metal misalnya, kicknya lebih berasa, untuk genre pop dan yang lain kick drum tidak terlalu menonjol.
4. Getting A Good Balance
Lakukan proses balans se-detail mungkin, usahakan tidak ada level volume yang terlalu besar atau terlalu kekecilan.
5. Parallel Compression
Pararel Compression adalah salah satu trik untuk membuat audio lebih lebar. Caranya dengan mem-paralelkan audio mix dan mengompres kedua file yang sudah diparalel tadi. Akan saya jelaskan pada tulisan selanjutnya.
6. Reverb
Reverb merupakan salah satu bagian yang cukup krusial dalam mixing. Sedikit reverb akan memberikan dimensi yang berbeda dan hasil mixingan kita tidak terdengar garing. Sekedar tips untuk memberikan effect reverb yaitu dengan mengatur time delay di posisi 12 ms - 40 ms, dengan setingan seperti ini effect reverb yang muncul tidak seperti suara gema.
7. Equipment Recommendation
Gunakan Gear / Hardware plugin yang direkomendasikan untuk mendapat hasil audio mastering yang profesional. Hardware untuk Mastering seperti ; Mastering Converter, Mastering Compressor, Mastering Equalizer, Enhancer, Limiter dan sebagainya. Fungsi daripada Plugin Hardware ini jelas bisa memudahkan kerja mastering engineer, namun karena mahalnya harga hardware mastering tersebut ada juga yang full menggunakan software.
8. Burning The Final Mixes
Burning hasil mixing yang sudah di mastering ke dalam CD / DVD. Jika kamu menggunakan Software Burning seperti Nero atau yang lainnya, atur write speed atau kecepetan yang paling rendah misalnya 4x (600 kb/s) semakin rendah akan semakin bagus hasilnya.
Okay segitu aja dulu, walupun sebenernya banyak sekali faktor yang pendukung lain misalnya dari segi akustik ruangan (Acoustic room), jam terbang dan masih banyak lagi.
Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa dijadikan referensi untuk memulai langkah-langkah Mixing dan Mastering.
*
*
artikel yg bagus...aku suka..aku suka...
ReplyDeleteGood info.. tq fren
ReplyDeleteGood info.. tq fren
ReplyDelete