Tuesday, May 24, 2016

Persaingan tarif yang tidak perlu di tanggapi..!!!

0 comments

Posting, 25 Mei 2016
Saya teringat beberapa waktu yang lalu (sekitar awal tahun 2016) ada seorang kawan se-profesi lagi banting-bantingan tarif recording yang cukup menghebohkan, sebetulnya sih engga heboh heboh banget, cuma bom promonya yang bikin heboh karena over postingan (postingan yang terlalu banyak) di beberapa grup, hasilnya malah di bully sama yang laen. 

Sebut saja namanya XXX Recording, studio tersebut menawarkan paket harga recording dengan harga yang sangat murah sekali, di bandrol dengan tarif 75rb/shift. Promo yang sangat busyettt dah...!!! hehehe.. Gila aja, kemarin saya bayar biaya tukang sehari (pagi-sore) 100 ribu dan buat bayar kenek tukangnya 75 ribu sehari, nah kok ada studio rekaman yang mau pasang bandrol sama dengan biaya kenek bangunan. 

Suatu kali, saya didatangi pemilik XXX Recording itu dan berdiskusi hangat dengannya. Karena sebelumnya saya memang bersahabat dan dulu ia memang pernah ikut membantu saya di studio sewaktu ia belum membuka studio recording sendiri. 

"Maaf ya mas, paling cuma 3 bulanan aja kok saya nurunin harga segitu." katanya. 

"Engga harus minta maaf lah,. kalau tarif recording segitu memang cocok buat kamu ya silahkan saja. Mau 3 bulan atau selamanyapun engga masalah buat saya hehehe.." Saya menanggapinya dengan enteng. 

"Soalnya saya banyak di bully sama yang laen mas, dikiranya saya ngancurin harga." 

"Ya itu mah resiko, yang penting kamu jelaskan aja maksud dan niat kamu. Sebetulnya hasil recordingmu bagus, kenapa harus nurunin harga. Menurut saya, promo dengan konsep yang lebih kreatif akan lebih berkesan ketimbang harus menurunkan harga yang sangat murah. Nanti studiomu akan berisiko di cap murahan dan yang engga kalah penting, saya khawatir dengan tarif segitu pelayanan kamu malah jadi engga maksimal." 

"Saya cuma pengen dunia recording bergairah dan rame lagi kayak tahun-tahun dulu mas, kan biar bermanfaat juga buat temen-temen musisi yang pengen recording tapi ga punya duit banyak. 

"Azas kebermanfaatan sangat bagus, tapi hati-hati jangan sampe malah konyol. Menurut saya recording masih bergairah kok. yang membuat recording rame kan faktornya banyak, misalnya banyak event musik. Itu menurut saya lho ya, saya engga bermaksud ngatain promosi kamu buruk untuk saya, tapi saya malah khawatir banting hargamu malah akan membuat reputasi kamu jadi buruk...hehehe.. Ngopi dulu ya, biar ga panas kepalanya." 

Pas saya bilang gitu, matanya mulai sedikit melotot soalnya, jadi buru-buru saya bikinkan kopi buat penghangat suasana. 

"Sebetulnya saya pengen menarik pengunjung yang dari luar kota mas, siapa tahu dengan penawaran murah begini jadi pada datang." Kata pemilik XXX Recording itu. 

"Kalo menurut kamu itu baik, silahkan lanjutin aja bro. Sebagai temen sebetulnya saya prihatin, semoga studiomu rame dan banyak pengunjung. Buat saya, kamu banting harga berapapun engga berpengaruh buat saya. Selama ini pekerjaan saya cukup numpuk dan belum kepikiran untuk nurunin harga." 

Pada situasi seperti ini saya membayangkan jika ada kawan lain yang ikut menurunkan harga serupa atau bahkan lebih murah, dan pada akhirnya yang lain rame-rame nurunin harga.. Haduehhhh...!!!!!

Dalam bisnis, promo biasanya dilakukan untuk meningkatkan brand dan pendapatan. Berpromolah dengan smart konsep dan penawaran menarik, jangan membuat promo yang malah memberikan kesan merendahkan usaha yang anda jalani atau malah memunculkan kesan anda menjual jasa atau produk yang buruk atau tidak laku. 

Intinya, jika ada bentuk persaingan yang mengajak kita untuk banting harga, tidak perlu di tanggapi apalagi ikut-ikutan banting harga. Totalitas kita aja yang di tingkatkan, totalitas dalam service dan pelayanan, itu akan membuat orang lain segan untuk membayar rendah. Berikan yang terbaik, agar mendapat yang terbaik. Semoga bermanfaat. 
Read more ►

Wednesday, February 24, 2016

Apa Mau Jadi Operator Rekaman Sampe Tua?

1 comments
Posting, 24 Februari 2016 
Pertanyaan ini sengaja saya jadikan judul, "Apa Mau Jadi Operator Rekaman Sampe Tua???" Silahkan di jawab masing-masing saja ya hehehe... 

Mungkin ini salah satu kelemahan kebanyakan orang-orang seperti kita yang sekarang berprofesi sebagai sound engineering. Terlalu banyak belajar teknis inilah itulah, bagaimana membuat hasil rekaman yang beginilah begitulah, tetapi lupa akan suatu hal, yaitu pengembangan usaha. Pengembangan usaha ini jika di telaah lebih lanjut maka akan berlanjut pada sebuah fase yaitu pengembangan diri. 

Bukan berarti tidak perlu belajar hal-hal yang berbau teknis, akan tetapi seorang Sound Engineering juga harus bisa mengembangkan profesinya. Seorang Sound Engineering harus punya jiwa enterpreneur, begitu deh bahasa kerennya. 

Sekarang kalau ada pertanyaan berapa penghasilan anda dari usaha studio recording yang sudah dijalankan selama ini? 3 juta, 5 juta, 7 juta, 10 juta atau sudah diatas 25 juta? hehehe.. Pertanyaan ini akan terasa sempit dan memang segala sesuatu tidak melulu harus dilihat dari sudut pandang berapa uang yang kita dapat, tetapi, sudah seberapa banyak manfaat untuk orang lain dari usaha yang kita buat. 

Saya sangat menghargai orang-orang seperti Mas Agus Hardiman. Secara tidak langsung, sayapun banyak belajar dari perjalanan kariernya. Mas Agus Hardiman adalah pendiri forum musiktek.com, sebuah website forum yang sangat intens membahas dunia audio recording. Sayangnya, forum ini sudah tidak lagi populis dan kini tumbuh menjadi salah satu sekolah recording.

Pada tahun 2013, Agus Hardiman melanjutkan visinya dengan mendirikan Blog Forum ArtSonica sebuah forum sharing dan berbagi hal mengenai dunia musik dan recording. Lewat dedikasinya, Agus Hardiman juga telah menoreh prestasi dengan meraih AMI Awards 2006. 

Dunia recording beberapa tahun lalu sangat menggeliat, namun saat ini bisnis recording mulai surut, terbukti banyak para pengelola bisnis recording yang tutup, banyak sound engineering yang pindah profesi. Begitulah, jika setiap kita mulai menganggap bahwa ukuran hasil dari setiap pekerjaan selalu dipatok dari berapa uang yang kita dapat. Akan tetapi, jangan terlalu sempit atau malah salah mempersepsikan arti kata 'manfaat', kemudian malah memurahkan semua jasa yang kita miliki, nanti malah membuat usaha yang kita kerjakan menjadi seolah tidak bernilai. 

Kembali pada judul postingan diatas "Apa mau jadi operator rekaman sampe tua?". Dengan tegas saya akan menjawab "Tidak.!". 

Jika pertanyannya berlanjut "Lalu, apa yang harus kita lakukan dengan pekerjaan kita sekarang.?" Saya akan menjawab "Berpikirlah tentang suatu perubahan yang akan membuat dirimu semakin berarti dengan pekerjaanmu. Sesuatu yang akan membuat dunia melihat dirimu dan memperhatikanmu." 

"Jawabannya klise." 
"Bukan klise, intinya berproses saja dulu, belajar agar bisa tumbuh dan berkembang bukan hanya bertahan. Totalitaslah dengan pekerjaan dan jangan lupakan tentang azas kebermanfaatan. Orang-orang sukses di bidangnya selalu berprinsip apa yang sudah kau berikan untuk orang-orang di sekitarmu, bukan sebaliknya." 
"Wah, aku ko makin bingung."
"Kalau masih bingung, lakukan saja hal-hal yang terbaik untuk pekerjaanmu." 
"Misalnya dengan hal apa?" 
"Misalnya dengan meningkatkan kualitas rekaman, meningkatkan pelayanan sebaik mungkin, meningkatkan hubungan dengan klient/pelanggan, buatlah sebuah system agar usahamu makin berkembang maju, misalnya dengan membuka cabang di tempat lain, membuka franchise studio, membuat sekolah musik, menulis buku, memberikan peluang kepada orang lain yang ingin belajar atau bisa juga membuat sebuah blog sharing dan berbagi seperti mixingdiy ini hehehe.." 

Tulisan ini bukan bermaksud menggurui, yang pasti kita mungkin punya kesamaan ingin maju dan berkembang. Semoga bermanfaat. 




Read more ►

Friday, December 5, 2014

Share Mixing Genre Musik Hip-Hop

1 comments
Posting, 5 Desember 2014 
Saat ini Hip-Hop sudah jadi trend musik yg rame di perbincangkan, banyak pendatang baru pada ikut-ikutan jadi Rapper hehe.. Tadinya sih saya engga begitu suka dengan musik hip-hop, tapi setelah akhir-akhir ini banyak melayani kawan-kawan rapper yang rekaman di studio, ternyata makin sering di denger mulai terasa asiknya denger lagu hip-hop :D

Apalagi kalo udah rame bikin lagu nge-diss sana-sini, ledak sana-sini. Ya barangkali itu memang idealis mereka, kalo kita-kita orang sih tugasnya ya ngebantu proses kreatifitas mereka saja, alias ngebantu lagu mereka sampe jadi hehe..

Okelah mas bro semua, masih di konten blog Mixing DIY, dimana saya akan mencoba sharing apa saja yang berkaitan dengan dunia per-mixingan. Nah kali ini saya mau share sampling rekaman lagu hip-hop yang seger dan fun, apalagi rappernya cewe, ditambah judulnya itu rada-rada lucu. Rapper asal Cirebon Bey DMC, judul lagunya 'Da Aku Mah Apa Atuh'.

Dibagian vokal utama, Side Panning Vokal utama di taruh di Center (Tengah), pada bagian verse vokal chorus, saya bikin dobel track atau 2 kali track vokal di taruh di Panning Left Full 100% dan satu track vokal lagi saya taruh di bagian Panning Right Full 100%, biar dimensi panorama pada vokalnya lebih terasa.

Sekedar berbagi referensi mixing untuk genre lagu Hip-Hop, siapa tau kawan-kawan lagi kedapetan ngerjain mixingan hip-hop. Silahkan klik tombol play dibawah.. Happy Mixing :D

Yang mau kenalan dengan pemiliki blog ini, silahkan add aja fesbuk ane ya KLIK DISINi. * (Posting, 05 Desember 2014)
Read more ►
 

Copyright © Mixing do it your self Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger