Saya teringat beberapa waktu yang lalu (sekitar awal tahun 2016) ada seorang kawan se-profesi lagi banting-bantingan tarif recording yang cukup menghebohkan, sebetulnya sih engga heboh heboh banget, cuma bom promonya yang bikin heboh karena over postingan (postingan yang terlalu banyak) di beberapa grup, hasilnya malah di bully sama yang laen.
Sebut saja namanya XXX Recording, studio tersebut menawarkan paket harga recording dengan harga yang sangat murah sekali, di bandrol dengan tarif 75rb/shift. Promo yang sangat busyettt dah...!!! hehehe.. Gila aja, kemarin saya bayar biaya tukang sehari (pagi-sore) 100 ribu dan buat bayar kenek tukangnya 75 ribu sehari, nah kok ada studio rekaman yang mau pasang bandrol sama dengan biaya kenek bangunan.
Suatu kali, saya didatangi pemilik XXX Recording itu dan berdiskusi hangat dengannya. Karena sebelumnya saya memang bersahabat dan dulu ia memang pernah ikut membantu saya di studio sewaktu ia belum membuka studio recording sendiri.
"Maaf ya mas, paling cuma 3 bulanan aja kok saya nurunin harga segitu." katanya.
"Engga harus minta maaf lah,. kalau tarif recording segitu memang cocok buat kamu ya silahkan saja. Mau 3 bulan atau selamanyapun engga masalah buat saya hehehe.." Saya menanggapinya dengan enteng.
"Soalnya saya banyak di bully sama yang laen mas, dikiranya saya ngancurin harga."
"Ya itu mah resiko, yang penting kamu jelaskan aja maksud dan niat kamu. Sebetulnya hasil recordingmu bagus, kenapa harus nurunin harga. Menurut saya, promo dengan konsep yang lebih kreatif akan lebih berkesan ketimbang harus menurunkan harga yang sangat murah. Nanti studiomu akan berisiko di cap murahan dan yang engga kalah penting, saya khawatir dengan tarif segitu pelayanan kamu malah jadi engga maksimal."
"Saya cuma pengen dunia recording bergairah dan rame lagi kayak tahun-tahun dulu mas, kan biar bermanfaat juga buat temen-temen musisi yang pengen recording tapi ga punya duit banyak.
"Azas kebermanfaatan sangat bagus, tapi hati-hati jangan sampe malah konyol. Menurut saya recording masih bergairah kok. yang membuat recording rame kan faktornya banyak, misalnya banyak event musik. Itu menurut saya lho ya, saya engga bermaksud ngatain promosi kamu buruk untuk saya, tapi saya malah khawatir banting hargamu malah akan membuat reputasi kamu jadi buruk...hehehe.. Ngopi dulu ya, biar ga panas kepalanya."
Pas saya bilang gitu, matanya mulai sedikit melotot soalnya, jadi buru-buru saya bikinkan kopi buat penghangat suasana.
"Sebetulnya saya pengen menarik pengunjung yang dari luar kota mas, siapa tahu dengan penawaran murah begini jadi pada datang." Kata pemilik XXX Recording itu.
"Kalo menurut kamu itu baik, silahkan lanjutin aja bro. Sebagai temen sebetulnya saya prihatin, semoga studiomu rame dan banyak pengunjung. Buat saya, kamu banting harga berapapun engga berpengaruh buat saya. Selama ini pekerjaan saya cukup numpuk dan belum kepikiran untuk nurunin harga."
Pada situasi seperti ini saya membayangkan jika ada kawan lain yang ikut menurunkan harga serupa atau bahkan lebih murah, dan pada akhirnya yang lain rame-rame nurunin harga.. Haduehhhh...!!!!!
Dalam bisnis, promo biasanya dilakukan untuk meningkatkan brand dan pendapatan. Berpromolah dengan smart konsep dan penawaran menarik, jangan membuat promo yang malah memberikan kesan merendahkan usaha yang anda jalani atau malah memunculkan kesan anda menjual jasa atau produk yang buruk atau tidak laku.
Dalam bisnis, promo biasanya dilakukan untuk meningkatkan brand dan pendapatan. Berpromolah dengan smart konsep dan penawaran menarik, jangan membuat promo yang malah memberikan kesan merendahkan usaha yang anda jalani atau malah memunculkan kesan anda menjual jasa atau produk yang buruk atau tidak laku.
Intinya, jika ada bentuk persaingan yang mengajak kita untuk banting harga, tidak perlu di tanggapi apalagi ikut-ikutan banting harga. Totalitas kita aja yang di tingkatkan, totalitas dalam service dan pelayanan, itu akan membuat orang lain segan untuk membayar rendah. Berikan yang terbaik, agar mendapat yang terbaik. Semoga bermanfaat.